Sekilas tentang Indahnya hidupku

Berhubung saya sebenarnya juga masih bingung mau menulis apa buat tugas ilmu budaya dasar dengan temanya tentang keindahan, akhirnya saya memutuskan untuk menulis tentang ini saja, INDAHNYA HIDUPKU… *hehhehehe gapapa yaa bu, yang penting ada indah indahnya*
Aku adalah anak pertama dari dua bersaudara. Adikku laki-laki dan duduk dikelas enam sekolah dasar. Kami dibesarkan disebuah keluarga kecil yang sederhana. Ada kalanya kami berdua dimanja, namun kami lebih sering menerima didikan yang lumayan keras (tapi bukan kdrt lho yaaa, xixixixii) mungkin bias disebut dengan protektifnya orang tua terhadap anak. Yaaa itu masih termasuk wajar kok dalam kalangan sikap orang tua dalam mendidik anak-anaknya. So, aku dan adikku fine fine aja walau kami juga lumayan sering kena omelan *terkadang emang kitanya siih yang bandel, hehhehe*
Sekarang aku duduk dibangku perkuliahan semester dua di universitas gunadarma. Sebelumnya, aku bersekolah di SMAN 1 Cibinong, sebelumnya lagi di SMPN 1 Cibinong, sebelumnya lagi di SDN Cilodong 1, dan sebelumnya lagi (dan lagi) aku bersekolah di TK Gita Mandiri. Itulah riwayat pendidikanku. Aku bersyukur masih bisa menempuh pendidikan hingga saat ini. Semoga sampai sebelum aku meninggal aku masih sempat menuntut ilmu untuk tabunganku di akhirat. Amin ya allah…
Okeeeh mari dilanjuuuut… yuuukk capcuuuus… 
Selama menempuh pendidikan dijenjang yang berbeda-beda, aku mempunyai banyak teman, temanku semakin bertambah dari hari kehari. Namun pada saat masa sma inilah yang paling sangat aku senangi karena disinilah aku menemukan arti pertemanan yang sesungguhnya. Persahabatan. Yaa, mungkin kata itulah yang mampu untuk menggambarkan apa yang aku dan teman-temanku rasakan. Aku, eka sindy pradanti, hana fauziyyah, dan putri fatma memulai persahabatan kami di awal kelas tiga. Kami saling berbagi cerita, tertawa bersama, saling memberi semangat satu sama lain, saling membantu tatkala diperlukan, sebagai tempat bersandar pula jika ada salah seorang diantara kami yang menangis, dan kami juga saling mengingatkan dalam kebaikan –insyaallah. Terkadang kami suka dibilang empat serangkai (ga bermaksud nyaingin tiga serangkai lhoo! Hahaha).
Hana: berkulit sawo matang dengan senyumnya yang indah, ia selalu terbuka dalam menerima pendapat, dan meskipun dia yang paling muda diantar kami berempat, tapi dialah yang paling dewasa no 1 diantara kami. Cara berfikirnya itu ga hanya untuk saat ini melainkan untuk jangka panjang juga.
Eka sindy: biasa dipanggil ndul, orangnya paling narsis diantara kami *ndul ini yang nularin virus narsis* ndul juga yang paling pintar diantara kami berempat. Ndul punya lesun pipi yang bikin dia manis banget (gula kaliii yaaa, heheheh) kalau lagi senyum.
Putrid fatma: paling kecil, tapi paling semok diantara kami. Tapi biar kecil kaya gitu, justru dia juga yang makannya paling banyak. Ckckck.. Putri biasa kami panggil dengan sebutan cipud.
Aku(elyna): kata mereka sih aku termasuk cewe tegar, tapi rada cerewet juga. Udah gitu kalau marah, menyeramkan banget. Nah lho!!
Kami berempat itu sangat berbeda karakter, namun kami sama-sama memiliki ego yang tinggi. Bahkan kami bisa saja terpecah kalau kami mementingkan ego kami masing-masing. Namun itu tidak terjadi. Jika salah seorang diantara kami sudah mulai meninggi suaranya saat berbicara, kami akan berusaha untuk menenangkannya walaupun pada saat itu kami juga sedang dalam keadaan kesal. Hal yang paling sering kami lakukan berempat adalah bernarsis ria. Poto-poto gitu deeeh, xixixiixi… kami terkadang juga suka iseng paparazzi orang-orang dikelas. Hahhahaha iseng banget sih!!
O iya, tiap aku bawa bekal ke sekolah, aku selalu membawa bekal untuk jatah makan empat orang. Siapa lagi kalau bukan untuk ketiga sahabatku itu dan juga aku. Disini, aku terkesan seperti ibu mereka, kalau makan aku yang suapin mereka bertiga. Terutama cipud, dia paling sering minta disuapin sama aku, walaupun dia bawa bekal sendiri tetap aku yang kebagian nyuapin dia. Hahahahaa cipud cipud. Terus kalau hana, dia itu paling nggak doyan sama yang namanya daging burung, daging entok, ataupun daging bebek. Hana paling anti. Pernah suatu waktu, aku dan ndul memaksa hana buat makan daging entok, yang ada hana-nya malah marah-marah dan ngambek gitu *sempat mau kabur juga dia* ckckckck hana! Kan itu makanan enak na.
Nah, itu sedikit kisah tentang indahnya persahabatanku dengan tiga orang temanku. Teruuuuus sekarang mau dibawa kemana yaaa ini tulisan?? *udah kaya lagu aja*
Dari persahabatan, sekarang melancong ke persaudaraan aja kali yaaa. Oke check this out!!
Adikku laki-laki, dan dia sangat dimanja. Bayangkan saja, sudah kelas enam sekolah dasar tapi mandi masih minta ditungguin, terus dia juga ga mau tidur sendiri, kalau makan harus diambilin baru mau makan. Ckckck.. Adikku adikku *sambil geleng-geleng kepala* tapi biarpun adikku manja dan dimanja, dia termasuk orang yang pandai juga. Nilai akademis disekolahnya selalu bagus dan mendapat peringkat minimal lima besar. Nah, kalau lagi kesulitan belajar, biasanya adikku ini langsung nyerobot masuk kekamarku dan langsung duduk dikasur.
“mbak, yang ini caranya gimana?” Itu adalah pertanyaan yang selalu dia lontarkan pertama kali. Aku dan adikku terkadang akrab dan terkadang suka berantem. Adu mulut sampai kami akhirnya dimarahi. Kesel memang terkadang sama saudara sendiri. Tapi, ya itu dia sensasi tersendirinya. Karena, pada saat kita dekat kita malah rentan untuk berkelahi. Sementara pada saat kita jauh, kita malah saling menanyakan satu sama lain. Aku sayang adikku walau kadang-kadang aku suka dibuat iri olehnya. Itulah indahnya persaudaraanku dengan adikku.

Masih berbicara tentang saudara, aku juga punya saudara sepupu laki-laki yang tinggal tidak jauh dari rumahku. Ia masih bujang, hubungan percintaannya kandas. Ckckckc…
Tapi sepupuku ini orang yang penyabar dan sangat bijak. Makanya aku sering curhat sama sepupuku ini. Ia juga sering mengajakku jalan-jalan. Karena aku masih dianggap kecil, terkadang ia juga suka memberiku uang jajan. Aku dan sepupuku itu sering sekali berbagi cerita, kami bagaikan saudara kandung dengan perbedaan umur kami yang lumayan jauh, sekitar 7 tahun. Ini indahnya persaudaraanku dengan sepupuku. Ia menganggapku sebagai adik kandungnya, dan begitupun sebaliknya aku.
Keindahan hidup juga sangat aku rasakan saat aku terlahir kedunia ini dari rahim seorang ibu yang kini masih dengan sabarnya merawat serta mendidik aku dan adikku. Ditambah lagi dengan kesabaran ayahku dalam menasehati anak-anaknya yang nakal. Hidupku semakin terharu dan indah karena mereka. Mereka yang merawat aku, menafkahi aku, mendidik serta membimbingku hingga aku dewasa. Aku merasa hidupku akan lebih sangat indah teramat sangat apabila kedua orang tuaku dapat melihatku suskses dalam hal agama serta ilmu pengetahuan sebelum aku terlebih dahulu oleh dipanggil Sang Maha Pencipta.
Nah lho!! Apa lagi yaaa yang mau diceritakan.?? Sumpaaaah dah saya masih bingung Bu Dosen. Tapi yaa inilah cerita saya yang apa adanya. Semoga bisa memacu nilai saya agar meningkat. *hehhehehe amiiiiiiiin*
Intinya, cerita ini saya buat berdasarkan pengalaman pribadi saya tentang keindahan. Sedikit cerita tentang indahnya bersama sahabat , saudara, dan juga orang tua. Penulisannya dengan kata-kata saya yang cukup asal-asalan juga, mohon dimaklumi yaaa Bu Dosen ^_^ hehheheheeee..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku dan Kamu :)

contoh soal dan jawaban Pengantar Teknologi Sistem Informasi

Praktikum ooh Praktikum