Cinta Bubur Ayam
Kesalahan terhadap orang yang di cintai dan ingin meyakinkanya kembali ibarat nasi yang telah menjadi bubur..
Sulit..
Hambar..
Tanpa rasa..
Tapi bukan berarti kesalahan itu tak mampu untuk di perbaiki
Dan bukan berarti kesalahan itu tak memiliki kesempatan untuk menjadi lebih baik lagi
Bubur yang hambar mampu menjadi nikmat
Jika kita mampu mengolahnya dengan baik
Begitupun untuk memperbaiki kesalahan
Jika diolah dengan tuntunan yang benar dan sabar
Kesalahan itu akan diperbaiki dan akan belajar menjadi sebuah kebaikan..
Bubur hambar jika di beri kuah akan mulai terasa nikmat
Begitupun Tuhan yang selalu mengelilingi kita dalam lindunganNya
Seperti kuah yang mengelilingi bubur itu
Bubur pun mulai terasa manis saat di beri kecap
Memang hitam pekat namun tetap manis
Seperti itulah cinta yang telah di khianati, pekat, namun yang namanya cinta tetaplah terasa manis
Kacang ibarat hati yang keras karena telah disakiti
Namun menjadi lunak ketika tergigit
Begitupun hati seseorang yang telah disakiti, keras
Namun bukan berarti tak mampu melunak atas usaha untuk memperbaiki kesalahan dari yang menyakitinya
Suwiran ayam seperti kepingan hati yang tak mampu untuk tersusun rapi kembali
Namun tetap terasa nikmat karena Tuhan tetap ada bersama semua umatNya
Seledri yang hijau menggoda
Sama seperti perasaan cinta yang masih ada
Begitu menggoda untuk dirajut kembali
Namun takut terasa pahit kembali seperti sebelumnya
Hati yang disakiti dan yang menyakiti mampu seperti kerupuk
Renyah..
Tidak keras juga tidak lunak
Namun mampu melunak setelah terkena kuah
Sama seperti perasaan cinta dari dua insan yang dilindungi dan mampu dilunakkan kembali oleh Sang Pencipta
Bubur hambar telah menjadi bubur ayam yang nikmat
Pilihannya adalah
Ingin memakan habis bubur itu bersama atau dibuang?
Jika dimakan bersama..
Pilihannya adalah dihabiskan bersama sampai akhir atau akan disisakan dan ditinggalkan??
Kesalahan yang berusaha diperbaiki
Pilihannya dimaafkan atau dibenci?
Jika dimaafkan..
Pilihannya adalah akan berusaha menerima dan menuntunnya agar tak melakukan kesalahan yang sama hingga akhir, atau hanya memberi angan angan kemudian meninggalkannya pergi??
Sulit..
Hambar..
Tanpa rasa..
Tapi bukan berarti kesalahan itu tak mampu untuk di perbaiki
Dan bukan berarti kesalahan itu tak memiliki kesempatan untuk menjadi lebih baik lagi
Bubur yang hambar mampu menjadi nikmat
Jika kita mampu mengolahnya dengan baik
Begitupun untuk memperbaiki kesalahan
Jika diolah dengan tuntunan yang benar dan sabar
Kesalahan itu akan diperbaiki dan akan belajar menjadi sebuah kebaikan..
Bubur hambar jika di beri kuah akan mulai terasa nikmat
Begitupun Tuhan yang selalu mengelilingi kita dalam lindunganNya
Seperti kuah yang mengelilingi bubur itu
Bubur pun mulai terasa manis saat di beri kecap
Memang hitam pekat namun tetap manis
Seperti itulah cinta yang telah di khianati, pekat, namun yang namanya cinta tetaplah terasa manis
Kacang ibarat hati yang keras karena telah disakiti
Namun menjadi lunak ketika tergigit
Begitupun hati seseorang yang telah disakiti, keras
Namun bukan berarti tak mampu melunak atas usaha untuk memperbaiki kesalahan dari yang menyakitinya
Suwiran ayam seperti kepingan hati yang tak mampu untuk tersusun rapi kembali
Namun tetap terasa nikmat karena Tuhan tetap ada bersama semua umatNya
Seledri yang hijau menggoda
Sama seperti perasaan cinta yang masih ada
Begitu menggoda untuk dirajut kembali
Namun takut terasa pahit kembali seperti sebelumnya
Hati yang disakiti dan yang menyakiti mampu seperti kerupuk
Renyah..
Tidak keras juga tidak lunak
Namun mampu melunak setelah terkena kuah
Sama seperti perasaan cinta dari dua insan yang dilindungi dan mampu dilunakkan kembali oleh Sang Pencipta
Bubur hambar telah menjadi bubur ayam yang nikmat
Pilihannya adalah
Ingin memakan habis bubur itu bersama atau dibuang?
Jika dimakan bersama..
Pilihannya adalah dihabiskan bersama sampai akhir atau akan disisakan dan ditinggalkan??
Kesalahan yang berusaha diperbaiki
Pilihannya dimaafkan atau dibenci?
Jika dimaafkan..
Pilihannya adalah akan berusaha menerima dan menuntunnya agar tak melakukan kesalahan yang sama hingga akhir, atau hanya memberi angan angan kemudian meninggalkannya pergi??
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca postingan ini. Silahkan komentarnya