deduktif
Yuhuuuuuu~
lanjut lagi ke tugas Bahasa Indonesia yang berikutnyaaaa…
Kali ini el mau ngebahas
tentang segala yang berhubungan dengan deduktif.
Deduktif
Sebagai suatu istilah dalam
penalaran, deduktif atau deduksi merupakan suatu proses berpikir (penalaran)
yang bertolak dari sesuatu proposisi yang sudah ada, menuju kepada suatu
proposisi baru yang membentuk suatu kesimpulan.
Silogisme
kategorial
>> Silogisme yang semua
proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut
dengan premis. Premis itu sendiri dibedakan menjadi premis mayor (premis yang
termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis yang termnya menjadi
subjek). Yang menjadi penghubung keduanya adalah term penengah atau middle
term.
Contoh :
Semua hewan
karnivora memakan daging (premis mayor)
Harimau adalah
hewan karnivora (premis minor)
Harimau memakan
daging (konklusi)
>> Hukum-hukum
silogisme kategorial :
.apabila salah satu premis
bersifat partikular, maka kesimpulan harus partikular juga
.apabila salah satu premis
bersifat negatif, maka kesimpulannya haru snegatif juga
.apabila kedua premis
bersifat partikular, maka tidak sah diambil kesimpulan
.apabila kedua premis
bersifat negatif, maka tidak akan sah diambil kesimpulan
.apabila term penengah dari
suatu premis tidak tentu, maka tidak akan sah diambil kesimpulan
.term-predikat dalam
kesimpulan harus konsisten dengan term predikat yang ada pada premisnya
.term penengah harus bermakna
sama, baik dalam premis mayor maupun premis minor
.silogisme harus terdiri dari
tiga term, yaitu term subjek, predikat, dan tern, tidak bisa diturunkan
konklusinya
Silogisme
hipotesis
>> Merupakan argumen
yang premis mayornya berupa proposisi hipotesis, sedangkan premis minornya
adalah proposisi kategorial.
>> Macam-macam
silogisme hipotesis :
.silogisme hipotesis yang premis minornya
mengakui bagian antecedent. Contoh :
Jika cerah saya
berjalan kaki (mayor)
Sekarang cerah
(minor)
Saya berjalan kaki
(konklusi)
.silogisme hipotesis yang premis minornya
mengakui bagian konsekuennya. Contoh :
Jika kemarau,
bumi akan kekeringan (mayor)
Sekarang bumi
kekeringan (minor)
Kemarau telah
datang (konklusi)
.silogisme hipotesis yang premis minornya
mengingkari antecedent. Contoh :
Jika politik
pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka kegelisahan akan timbul.
Politik
pemerintahan tidak dilaksanakan dengan paksa.
Kegelisahan tidak
akan timbul.
.silogisme hipotesis yang premis minornya
mengingkari bagian konsekuennya. Contoh :
Bila pedagang
turun ke jalanan, satpol PP akan gelisah.
Satpol PP tidak
gelisah.
Pedangan tidak
turun ke jalanan.
>> Hukum silogisme
hipotesis :
A = antecedent
B = silogisme
.jika A terlaksana maka B
juga terlaksana
.jika B terlaksana maka B
tidak terlaksana (tidak sah = salah)
.jika B terlaksana maka A
terlaksana (tidak sah = salah)
.jika B tidak terlaksana maka
A tidak terlaksana
Silogisme
alternatif
>> Merupakan silogisme
yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi
alternatif itu jika premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Maka
kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh :
Elyna berada di
Depok atau Jember.
Elyna berada di
Jember.
Jadi, Elyna tidak
berada di Depok.
Entimen
>> Yang dikemukakan
pada silogisme ini hanyalah premis minor dan kesimpulan. Contoh :
Fazri mendapatkan peringkat
pertama di kelas, karena itu Fazri berhak mendapat hadiah spesial dari ibunya.
Sumber :
>> wikipedia
>> Gorys Keraf,
Argumentasi dan Narasi. Jakarta : Gramedia.
Bahasa Indonesia 2
AJIB deh mbak EL :p
BalasHapusijin bookmark ya hihi